Kasus Pelecehan Seksual di Garut Mengkhawatirkan

Written By Unknown on Minggu, 20 Januari 2013 | 11.37

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Kemajuan teknologi informasi menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pelaku berusia muda yang kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Garut. Hal tersebut dikatakan Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Garut, Nitta Wijaya.

"Dulu pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kebanyakan berusia dewasa. Sekarang pelaku dari umur sebaya semakin banyak," kata Nitta di Kantor Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Garut, Sabtu (19/1/2013).

Berdasarkan data yang dihimpunnya, Nitta mengatakan terdapat 19 kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah pada Januari-Juni 2012. Pada Juli-Desember 2012 terdapat 23 kasus serupa. Dari total 42 kasus pelecehan tersebut, sekitar 41 persen pelakunya adalah anak yang memiliki usia sebaya dengan korban.

Dengan berbagai kemudahan di bidang teknologi informasi seperti media sosial dan pesan singkat (SMS), kata Nitta,, para pelaku akan semakin mudah menjerat korban. Untuk itu Nitta mengimbau para orang tua diimbau untuk lebih melek teknologi untuk menjaga anak-anaknya.

Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana, mengatakan kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Garut sudah sangat mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Polres Garut, selama 2012 sampai Januari 2013, terdapat 32 kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Garut. Dari 32 kasus ini, 11 kasus telah diproses dan berlanjut ke kejaksaan, 3 kasus dalam pencarian tersangka, 7 kasus pada tahap penyidikan, dan 10 kasus sudah cabut perkara.

"Dilihat dari jumlah kasus dan perbandingannya dengan jumlah penduduk, kasus kekerasan seksual terhadap anak di Garut bisa dinilai luar biasa. Dengan populasi penduduk sekitar 2 juta orang, jumlah kasus sejak 2012 di Kabupaten Garut itu sudah tergolong tinggi dan harus diwaspadai," ujar Umar.

Menurut Umar, sekitar 80 persen pelaku adalah orang yang dikenal korban. Kebanyakan adalah keluarga, kerabat, atau tetangga korban. Kedekatan hubungan sosial atau emosional ini membuat kebanyakan korban atau keluarganya lengah dan akhirnya terjadi kekerasan seksual.

"Para pelaku melakukan berbagai cara untuk dekati korban. Korban remaja biasanya diiming-iming berbagai kebutuhan sekunder seperti telepon genggam atau pakaian baru. Sementara untuk korban anak-anak, para pelaku mengiming-imingi dengan jajanan, mainan, atau uang jajan," ujar Umar.

Umar berharap para korban atau keluarganya tidak menutupi kasus pelecehan seksual hanya karena alasan malu. Korban atau keluarganya harus segera melapor supaya pelaku ditindak dan menimbulkan efek jera.

Baca juga:

  • Pembangunan Waduk Raksasa Belum Terkendala
  • Pasangan ABG Mesum 'Ngumpet' di Kolong Saat Digrebek
  • Erry Meta Bantah Keyko Menyuap Jaksa
  • Komunitas Bandung Trail, Lihat Bandung Klasik Hingga Sisi Mistisnya

Anda sedang membaca artikel tentang

Kasus Pelecehan Seksual di Garut Mengkhawatirkan

Dengan url

http://hukumseo.blogspot.com/2013/01/kasus-pelecehan-seksual-di-garut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kasus Pelecehan Seksual di Garut Mengkhawatirkan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kasus Pelecehan Seksual di Garut Mengkhawatirkan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger