TEMPO.CO, Jayapura - Insiden baku tembak antara kepolisian dan anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka kembali terjadi di Kabupaten Paniai, Kamis, 11 Oktober 2012, sekitar pukul 12.30 WIT.
Peristiwa itu bermula dari aksi penghadangan OPM terhadap aparat gabungan TNI/kepolisian yang menggunakan empat buah speedboat ke Distrik Kebo, Paniai Utara, untuk pengamanan pemilihan kepala daerah di Paniai, Sabtu, 13 Oktober 2012.
Ketika memasuki muara kali Waneuwo, aparat dikagetkan dengan sejumlah tembakan dari darat. Aparat gabungan langsung membalas menembak. Kontak senjata antara kedua belah pihak berlangsung hingga beberapa menit.
Akibat baku tembak, aparat batal melanjutkan perjalanan ke Kebo dan kembali ke Enarotali. »Anggota kami dihadang kelompoknya Jhon Yogi. Mereka menembaki anggota hingga dua luka tembak dan satu buah speedboat kami yang memuat bahan makan tenggelam. Kedua korban tersebut kami langsung larikan ke RSUD Madi untuk dirawat. Sedangkan speedboat-nya masih di TKP," kata Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Polisi Anthon Diantje, Jumat pagi, 12 Oktober 2012. OPM sendiri belum berkomentar mengenai insiden itu.
Anthon Diantje membantah pihaknya menembak rumah warga usai insiden penembakan dengan anggota OPM. »Tidak benar, tidak ada itu," katanya.
Warga Paniai Marko Pekey mengungkapkan ketika aparat gabungan dalam perjalanan pulang, mereka menembak dari atas speedboat di Danau Paniai. »Mereka mengeluarkan puluhan peluru di Kota Enarotali dan Kampung Bobaigo. Tindakan aparat ini menyebabkan masyarakat di Pasar Enarotali dan sekitarnya ketakutan. Mereka lari kocar-kacir menyelamatkan diri," ucapnya.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Paniai, Komisaris Polisi Ibrahim, mengatakan anggotanya ditembak dari Bukit Bobaigo. »Anggota kami langsung ke Bobaigo dan menahan tiga orang. Ketiga orang itu kami tahan untuk dimintai keterangan soal ini (penembakan)," katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Tolikara, Papua, polisi menahan dua pria yang diduga anggota jaringan OPM Rayon I Tolikara. Mereka yang ditahan adalah VB dan FW. Keduanya diringkus saat operasi gabungan aparat Polsek Tolikara dan TNI di pertigaan Jalan Raya Tolikara-Puncak Jaya, Rabu, 10 Oktober 2012, sekitar pukul 17.00 WIT.
Kepala Kepolisian Resor Tolikara, Ajun Komisaris Besar Alexander Louw, mengatakan dari tangan keduanya dirampas satu pucuk senjata api laras pendek jenis revolver S & W, 24 butir peluru kaliber 3,8 yang diletakkan di mobil Ranger Ford, DS 8905 BB, yang dikemudikan FW dan VT.
Dari hasil pemeriksaan, polisi juga menyita sejumlah amunisi, dua dokumen TPN-OPM, dan foto Bendera Bintang Kejora saat penggeledahan di rumah VT di Desa Gelime Distrik Gelime, Tolikara. »Razia gabungan ini melibatkan TNI dan Polri. Hasil dari penemuan ini nanti akan terus dikembangkan," katanya.
JERRY OMONA
Berita lain:
Wakapolri Akui Ada Korupsi di Kepolisian
Ditanya Soal Anas, Angie Sesenggukan
KPK Bidik Penggiring Proyek dari Senayan
Rosa Kini Tak Berani Sebut Siapa Ketua Besar
Politikus PKS Tanyakan Duit Saweran Gedung KPK
Anda sedang membaca artikel tentang
Kontak Senjata di Paniai Papua, Dua Polisi Luka Â
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2012/10/kontak-senjata-di-paniai-papua-dua.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kontak Senjata di Paniai Papua, Dua Polisi Luka Â
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kontak Senjata di Paniai Papua, Dua Polisi Luka Â
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar