TEMPO.CO, Purwokerto- Sejumlah polisi memindahkan dua patung polisi yang selama ini setia berdiri di depan pintu Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas. Dua patung tersebut sebelumnya mendapatkan karangan bunga dari puluhan demonstran yang menolak pelemahan dan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. »Tadi pagi saya melihat polisi mengangkat dua patung itu," kata Imam, 40 tahun, warga Purwokerto, Senin 8 Oktober 2012.
Dia mengatakan, selain polisi, pemindahan patung dibantu oleh sejumlah orang berpakaian sipil. Patung dipindahkan dengan cara digotong bersama-sama karena berat. Dua patung polisi itu masing-masing berdiri dengan posisi hormat dan sikap istirahat. Salah satu patung yang kebetulan berkumis mengambil sikap istirahat. Demonstran memberikan bunga karena menilai saat ini hanya patung polisi dan polisi tidur yang masih bersih. »Kami muak dengan perilaku koruptif polisi," kata koordinator aksi Aliansi Masyarakat Banyumas Dukung KPK, Barid Hardiyanto, saat berorasi pada Ahad lalu.
Barid menilai pemindahan patung itu merupakan hal yang menggelikan. Dia berharap polisi tersindir dan mengubah perilaku koruptifnya. Seorang aktivis antikorupsi, Joko, menyatakan bahwa pemindahan tersebut lucu. »Aneh karena patung saja dipindahkan setelah diberi penghormatan demonstran. Kasihan patungnya malah dimutasi," katanya. Juru bicara Polres Banyumas, Joko Witarso, enggan berkomentar ihwal pemindahan tersebut. Dia malah berencana mengundang wartawan makan siang pada hari ini bersama jajaran Polres Banyumas.
Di Solo, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta menggelar aksi dukungan kepada KPK. Aksi yang digelar di tepi jalur utama Solo menuju Semarang itu diwarnai dengan aksi berjalan mundur menuju kampus. Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UMS tersebut mendapat penjagaan yang cukup ketat dari kepolisian. Mereka menggelar orasi secara bergantian sembari mengacungkan poster kepada pengguna jalan.
Meski demikian, aksi tersebut tidak sampai mengganggu arus lalu lintas di jalur yang cukup padat itu. Setelah melakukan orasi, mahasiswa mengakhiri aksinya dengan membakar poster-poster yang dibawa. Mereka kembali masuk ke kampus sembari berjalan mundur. »Aksi ini kami lakukan untuk menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak pernah ada kemajuan," kata koordinator aksi, Wahyu Nugroho. Bahkan dia menyebutkan bahwa pemberantasan korupsi justru mengalami kemunduran.
Salah satu indikasinya, kata dia, adalah upaya dari berbagai kalangan untuk memperlemah kewenangan KPK. Selain itu, dia menyebut upaya kriminalisasi terhadap penyidik KPK juga akan mengerdilkan lembaga tersebut. »Ini bukti bahwa Polri belum bisa mereformasi diri," katanya. Dia berharap Presiden turun tangan langsung untuk mencegah terjadinya upaya pelemahan terhadap KPK.
ARIS ANDRIANTO | AHMAD RAFIQ
Anda sedang membaca artikel tentang
Patung Polisi Dimutasi Setelah Jadi Sasaran Demo
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2012/10/patung-polisi-dimutasi-setelah-jadi_9.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Patung Polisi Dimutasi Setelah Jadi Sasaran Demo
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Patung Polisi Dimutasi Setelah Jadi Sasaran Demo
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar