TEMPO.CO, Sampang - Puluhan pengikut Syiah terpaksa mengungsi ke Gelanggang Olahraga (GOR) Sampang sejak terjadi kerusuhan disertai pembakaran permukiman warga pengikut Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Juli lalu.
Bantuan makanan dan minuman untuk pengungsi warga Syiah di GOR Sampang, Jawa Timur, dihentikan sejak awal bulan November 2012. Akibatnya, pengungsi terpaksa mengadakan iuran untuk membeli makanan dan minuman.
Nasib sekitar 274 jiwa pengungsi warga Syiah asal Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, dan warga Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, kini tidak jelas.
Kebijakan itu dikecam Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya. Menurut KontraS, tindakan pemerintah dalam menghentikan pasokan bantuan makan dan minum untuk pengungsi Syiah di GOR Sampang melanggar hak asasi manusia (HAM).
Minimnya anggaran dinilai bukanlah alasan yang masuk akal. Pemerintah setempat dinilai hanya tidak memiliki niat baik dalam menyelesaikan konflik Syiah. "Ini hanya masalah iktikad pemerintah menyelesaikan konflik saja, bukan masalah anggaran," kata Koordinator Badan Pekerja KontraS Surabaya, Andy Irfan, Jumat malam, 30 November 2012.
Andy menjelaskan, jika pemerintah bertindak serius dalam melakukan resolusi konflik Syiah, akan disusun kebijakan khusus untuk menangani masalah minimnya anggaran untuk pengungsi Syiah.
Menurut Andy, para pengungsi sudah lebih dari tiga bulan berada di GOR Tenis Sampang tanpa ada solusi yang menguntungkan dari pemerintah. Pemerintah justru terkesan melakukan pembiaran dengan menghentikan suplai air bersih dan makanan sejak beberapa waktu lalu.
Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Edi Prawito, membantah soal penghentian bantuan untuk korban kerusuhan Sampang. »Siapa yang bilang bantuan itu dihentikan? Saya tidak bilang bantuan itu dihentikan, Gubernur Jawa Timur sudah menyetujui proposal yang diajukan Bupati Sampang kurang-lebih satu minggu kemarin," ujarnya.
Hingga kini, 192 pengungsi Syiah yang ditampung di GOR Tenis Indoor belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Selama ini, mereka hanya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 250 juta pada dua minggu pertama pasca-kejadian 16 Agustus 2012 lalu.
SONY WIGNYA WIBAWA
Berita terpopuler lainnya:
Kata Orang Malaysia Soal Lagu Menghina Indonesia
Ganti Kepala Dinas, Jokowi: Ini Baru Pemanasan
PBB Resmi Akui Palestina Sebagai Negara
Ahok: PNS, Pinter Goblok Penghasilan Sama
DPR Ikut ''Panas'' Soal Penghinaan Suporter Malaysia
Doa Emha Ainun Najib, KPK Segera Bubar
Anda sedang membaca artikel tentang
Pengungsi Syiah Sampang Krisis Makan dan Minum Â
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2012/12/pengungsi-syiah-sampang-krisis-makan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pengungsi Syiah Sampang Krisis Makan dan Minum Â
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pengungsi Syiah Sampang Krisis Makan dan Minum Â
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar