TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melansir sejak 1999 anggota DPR yang paling banyak terindikasi tindak pidana korupsi yakni pada periode jabatan 2009-2014. Menanggapi hal tersebut, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani meminta KPK menulusuri laporan PPATK itu.
"Dari dahulu DPR ini menjadi tempat untuk dituduh hal-hal seperti itu," kata Muzani, Minggu (6/1/2013).
Menurut Anggota Komisi I DPR itu, indikasi anggota dewan periode 2009-2014 terbanyak korupsi bisa benar dan salah. Pasalnya potensi pelanggaran tersebut, kata Muzani, variatif. "PPATK harus menjelaskan tentang hal ini," katanya.
Untuk itu, Muzani meminta PPATK mengungkap laporan tersebut kepada publik agar tidak menimbulkan polemik. "Sebab problem serius kita dalam bernegara adalah buruknya hubungan antar lembaga, ada ego sektoral, masing-masing menjalankan fungsinya, tapi bentrok," ujarnya.
Untuk menghindari hal tersebut terulang, Muzani berpendapat solusi yang bisa diambil adalah melakukan seleksi dalam rekrutmen calon legislatif untuk 2014. "Ini jadi moment penting untuk menghilangkan tuduhan itu, untuk perbaikan, partai mulai inisiasi calon DPR bersih. Yang tak bersih dibuang," katanya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Gerindra: Dari Dulu DPR Sering Dituduh Korupsi
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2013/01/gerindra-dari-dulu-dpr-sering-dituduh.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gerindra: Dari Dulu DPR Sering Dituduh Korupsi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gerindra: Dari Dulu DPR Sering Dituduh Korupsi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar