Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat menampik pertemuan antara Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa merupakan sebuah upaya koalisi antara PAN dan Gerindra di pemilu 2014.
Menurut Martin, pertemuan keduanya hanya sebatas silaturahmi antara dua teman baik. Dia juga menilai masih terlampau dini untuk membicarakan sebuah koalisi.
"Hanya silaturahmi saja. Apalagi hubungan kedua beliau itu baik saja selama ini. Masih jauh kalau memaknainya seolah-olah hendak membuat komitmen pencapresan sekarang ini, karena pemilu legislatifnya masih 14 bulan lagi," jelas Martin saat dihubungi, Senin (4/1).
Martin mengatakan, saat ini Gerindra dan PAN tengah bekerja keras agar bisa lolos Parliamentary Threshold (PT) 3,5 persen. Selain itu, keduanya tengah menjaga kader partai masing-masing agar tak tertangkap KPK, seperti yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
"Kedua partai masih harus memacu diri agar lolos dari ambang batas, dan menjaga kader-kadernya jangan sampai tertangkap kasus korupsi seperti musibah yang dialami PKS baru-baru ini," imbuhnya.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan apabila Gerindra dan PAN ke depan saling bekerja sama membangun bangsa. "Melihat platform politik kedua partai ini hampir sama, yakni sama-sama partai terbuka, berideologi Pancasila dan sama-sama memperjuangkan perubahan ke depan. Apalagi kombinasi capres yang berasal dari Jawa dan cawapres yang dari luar Jawa tercermin di sini," tandasnya.
Sumber: Merdeka.comAnda sedang membaca artikel tentang
Prabowo dan Hatta belajar dari kasus PKS
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2013/02/prabowo-dan-hatta-belajar-dari-kasus-pks.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Prabowo dan Hatta belajar dari kasus PKS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Prabowo dan Hatta belajar dari kasus PKS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar