TEMPO.CO, Denpasar - Dulu Ruhut Sitompul, sekarang Partai Demokrat memiliki seorang Tri Dianto. Perhelatan akbar Partai Demokrat selalu memunculkan sosok kontroversial. Dalam Kongres Luar Biasa Demokrat di Hotel Grand Bali Beach, hanya Tri Dianto satu-satunya kader yang secara terbuka menantang SBY bertarung sebagai calon ketua umum.
"Saya sangat optimistis bisa terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat," kata Tri Dianto di Denpasar, Jumat, 29 Maret 2013 saat jumpa pers. Tri Dianto sudah mendeklarasikan pencalonannya sebagai ketua umum di Cikeas beberapa waktu lalu. Dia menyebutkan, alasan kenekatannya bertarung melawan SBY adalah, "Demi menjaga demokrasi di tubuh partai."
Keseriusan bekas Ketua Demokrat Cilacap ini tidak main-main. Dia langsung memasang 100 spanduk di dekat arena kongres. Di sepanjang Jalan Ngurah Rai, Denpasar dari lokasi acara hingga Bandara Ngurah Rai terpasang sejumlah spanduk Tri Dianto. Spanduk bertuliskan, "Demokrat Butuh Ksatria, Bukan Para Sengkuni" dan "Demokrat Butuh Pekerja Keras, Bukan Para Penjilat" berdampingan dengan spanduk ucapan Selamat Hari Raya Galungan dari Jero Wacik.
Keberanian Tri Dianto ini misalnya mengingatkan publik kepada sosok Ruhut Sitompul. Sebelum Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka, anggota Komisi Hukum DPR ini berkali-kali meminta Anas mengundurkan diri. Ketika itu, wacana Anas sebagai tersangka kasus Hambalang sudah ramai di media massa. Akibat pemberitaan ini, elektabilitas Partai Demokrat merosot tajam di mata publik. Ruhut, yang menjadi tim sukses Anas dalam Kongres Demokrat di Bandung dengan lantang meminta Anas mundur. "Kalau mau karam sendiri, jangan ajak-ajak partai," kata Ruhut di berbagai kesempatan.
Permintaan Ruhut sangat bertentangan dengan arus utama suara kader Demokrat saat itu. Semua kader dengan bermulut manis meminta publik bersabar dan tidak menekan KPK. Padahal, elektabilitas Demokrat terus menggelinding, jauh dari peroleh suara pada Pemilu 2009 yang menghasilkan 146 kursi di DPR. Sebagian kader menganggap tindakan Ruhut mengganggu soliditas internal.
Pada Silaturahmi Nasional Demokrat di Sentul akhir November 2012, kehadiran Ruhut di lokasi acara bahkan sempat menimbulkan baku pukul antara sejumlah peserta, petugas keamanan dan wartawan. Peserta tidak menghendaki Ruhut hadir di lokasi silaturahmi. Anas ketika itu masih kokoh di puncak jabatan Partai Demokrat sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada 23 Februari 2013. Anas menyatakan berhenti dari jabatannya. Demokrat pun menggelar kongres luar biasa di Bali untuk memilih penggantinya.
Kini sosok kontroversial ini muncul lagi melalui Tri Dianto. Dengan lantang dia menantang secara terbuka bertarung melawan SBY dalam perebutan posisi ketua umum. Sebelumnya, wacana pencalonan SBY diusulkan oleh Ketua Demokrat Daerah di Cikeas pada Ahad lalu. SBY sendiri hingga sekarang belum menjawab secara tegas, apakah bersedia maju atau tidak. Tetapi sebagian besar pengurus Demokrat mendukung SBY menggantikan Anas.
Inilah yang ditentang oleh Tri Dianto. Tri Dianto sendiri mengklaim sudah memperoleh dukungan langsung 25 DPC dan 5 DPD. Tri Dianto bahkan optimistis, dukungan akan terus bertambah menjadi 197 DPC. Sebuah angka dukungan yang besar untuk menantang sang pendiri partai. "Saya optimistis," ujarnya.
Namun, langkah Tri Dianto sepertinya tidak akan berjalan mulus. Selain harus menggalang dukungan, dia juga sudah kehilangan hak suara karena mengundurkan diri sebagai Ketua Demokrat Cilacap. Ketua Demokrat Bali I Made Mudarta sudah mengeluarkan peringatan, tidak memperbolehkan Tri Dianto hadir di lokasi kongres. "Tri Dianto bukan peserta, dia tidak punya hak mengikuti acara," kata Mudarta kemarin.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo
Berita terkait:
Profil Eyang Subur: Penjahit Jadi Kolektor Kristal
FPI Persoalkan Sembilan Istri Eyang Subur
Pengacara Eyang Subur Tantang Adi ke Polisi
Anda sedang membaca artikel tentang
Menunggu Kiprah Penantang SBY di Bali
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2013/03/menunggu-kiprah-penantang-sby-di-bali.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Menunggu Kiprah Penantang SBY di Bali
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Menunggu Kiprah Penantang SBY di Bali
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar