Tribunnews.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Martin Hutabarat sangat prihatin dengan maraknya aksi penembakan terhadap polisi dalam beberapa pekan terakhir ini.
Penembakan terakhir menimpa Bripka Sukardi yang merupakan salah satu Anggota Provost Air Kepolisian Mabes Polri yang tertembak pada Selasa, 10 September 2013 sekitar pukul 22.20 Wib di depan Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.
"Penembakan terhadap almarhum Sukardi ini adalah penembakan polisi yang keempat yang dilakukan oleh penembak misterius dalam beberapa waktu belakangan ini," kata Martin ketika dikonfirmasi, Kamis (12/9/2013).
Menurut dia penembakan Ini jelas sudah sangat mengganggu rasa ketentraman masyarakat.
"Sebab kalau anggota Polri saja sudah dijadikan sebagai sasaran tembak atau target yang harus dihabisi bagaimana dengan masyarakatnya," kata Martin.
Dijelaskan pemerintah tidak boleh mengulur ulur waktu lagi untuk menuntaskan pengusutan kasus penembakan ini.
"Pemerintah harus cepat bertindak. Kalau perlu Presiden SBY sendiri yang langsung turun tangan mengadakan sidang kabinet untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu diambil guna mengusutnya," kata Martin.
Politisi Gerindra ini menegaskan Pemerintah harus cepat bertindak jangan sampai jatuh lagi korban-korban berikutnya.
"Anggota-anggota Polri yang tidak tahu apa-apa dan sedang menjalankan tugas tiba-tiba menjadi korban penembakan dari penembak misterius. Jangan biarkan penembak misterius beraksi yang hanya membuat kekhawatiran di masyarakat," kata dia. (Aco)
Baca Juga:
JK: Penembak Polisi Teroris atau Geng
YLBHI: Polri Gagal Melindungi Masyarakat
Wabah 'Kekhawatiran' Merebak di Kalangan Keluarga Polisi
Anda sedang membaca artikel tentang
Kalau Polisi Saja Ditembak, Bagaimana dengan Rakyat Biasa?
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2013/09/kalau-polisi-saja-ditembak-bagaimana.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kalau Polisi Saja Ditembak, Bagaimana dengan Rakyat Biasa?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kalau Polisi Saja Ditembak, Bagaimana dengan Rakyat Biasa?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar