Kisah Jenderal Polisi Ursinus tolak upeti 1.000 liter minyak

Written By Unknown on Senin, 08 April 2013 | 11.37

MERDEKA.COM. Brigadir Jenderal Ursinus terkejut mendengar ucapan tamunya. Kepala Daerah Kepolisian Sumatera Utara itu ditanya kapan akan mengambil 1.000 minyak kelapa sawit jatahnya.

"Jatah apa? Minyak punya siapa?" tanya Ursinus kaget.

Si tamu berbisik itu jatah untuk para komandan polisi. Diberikan para pengusaha sebagai upeti untuk polisi. Bagi Jenderal Ursinus yang menjabat sebagai Kadapol (kini Kapolda) ada jatah 1.000 liter.

Ursinus berang bukan main mendengar praktik semacam ini. Dia memerintahkan agar minyak itu segera dikembalikan. Si tamu beralasan tak bisa dikembalikan, sekadar hadiah selamat datang dan lain-lain.

"Papa akhirnya meminta jatah minyak itu disalurkan saja ke koperasi polisi. Lalu diperintahkannya untuk membagi minyak tersebut rata ke seluruh anggotanya. Plus perintah agar tak ada lagi hadiah semacam itu. Rupanya sudah kebiasaan ada jatah," cerita putra sulung Ursinus, Elias Christian Meddelu saat berbincang dengan tim merdeka.com pekan lalu di kediamannya.

Ursinus adalah mantan Direktur Lalu Lintas Polri dari tahun 1965-1972. Tahun 1972, dia dipercaya menjadi Kadapol Sumut. Ursinus yang baru tiba di Medan pun terkejut melihat kebiasaan dan disiplin polisi yang rendah. Soal disiplin dan kejujuran, Brigjen Ursinus bisa dibandingkan dengan Kapolri Jenderal Hoegeng.

Ursinus heran melihat para polisi yang cuma santai-santai duduk atau minum kopi sambil baca koran di kantin. Masuk kantor tapi cuma mengombrol. Demikian dikutip dari buku Inspektur Jenderal Polisi DRS. Ursinus Elias Meddelu, Bhayangkara Pejuang melawan Penjajah dan Arus Korupsi terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Bahkan pernah saat inspeksi mendadak pukul 04.00 WIB pagi, Ursinus melihat satu kompi pengawal tidur semua. Bayangkan, bagaimana kalau ada serangan atau ada peristiwa besar. Sebagai hukuman, Ursinus lalu mengirim kompi yang tidur itu ke markas Brimob untuk didisiplinkan.

Dia juga membenahi banyak fasilitas untuk prajurit. Jatah perbaikan rumah komandan, dialihkannya untuk membenahi asrama polisi rendahan.

"Papa pergi dengan dua kopor ke Medan. Tiga tahun kemudian, dia kembali lagi dengan dua kopor. Isinya hampir sama. Cuma keperluan pribadinya saja. Sama sekali dia tidak korupsi," kata Elias.

Wartawan senior Sri Rastiti Merdekawati yang menulis buku soal sosok Ursinus pun mengaku kagum pada Ursinus. Dengan jabatan Kapolda, dan berpangkat jenderal di tempat yang basah, Ursinus sama sekali tak tergoda korupsi.

"Dia pernah bilang pada saya. Kalau saya ingin kaya, saya tidak jadi polisi. Saya jadi polisi karena ingin mengabdi," tutur Sri saat ditemui merdeka.com.

Maka sosok Ursinus menjadi teladan yang langka. Seorang jenderal yang baru punya rumah setelah mencicil saat pensiun. Dia yang harus meminjam uang mertuanya untuk menyambung hidup keluarga. Kontras sekali dengan sepak terjang para polisi sekarang.

Topik pilihan:
Polisi Teladan | Pemerkosaan | Wanita Merdeka | Tentara Kuat | Penembakan Lapas 

Sumber: Merdeka.com

Anda sedang membaca artikel tentang

Kisah Jenderal Polisi Ursinus tolak upeti 1.000 liter minyak

Dengan url

http://hukumseo.blogspot.com/2013/04/kisah-jenderal-polisi-ursinus-tolak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kisah Jenderal Polisi Ursinus tolak upeti 1.000 liter minyak

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kisah Jenderal Polisi Ursinus tolak upeti 1.000 liter minyak

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger