Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 menggelar operasi di sejumlah tempat dengan mengamankan 11 orang terduga teroris. Mereka tergabung dengan kelompok Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi).
Pengamat Intelijen Mardigu WP mengatakan kelompok tersebut diisi oleh orang baru dengan ideologi lama. Mereka menggunakan jaringan yang sudah ada unruk melakukan perekrutan anggota.
"Ini anak-anak baru, kelompok baru dengan ideologi lama, kelompok ini menggunakan jaringan NII (Negara Islam Indonesia)," kata Mardigu ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (28/10/2012).
Mardigu mengungkapkan kelompok ini bekerja secara sembunyi-sembunyi dengan tidak menunjukkan aktivitasnya di permukaan. Namun persiapan mereka tidak matang dan kelompok tersebut diperkirakan baru terbentuk kurang dari setahun.
"Mereka underground, tidak pernah muncul di permukaan, saya menduga mereka merapatkan barisan dulu," katanya.
Kelompok tersebut, kata Mardigu, memanfatkan dunia maya untuk melakukan propaganda dan membentuk pola pikir yang sama. Namun, untuk pengrekrutan anggota melalui jalur guru-murid, persaudaraan dan hubungan pertemanan.
"Ini belum bisa dibilang teroris, tapi gerakan pengacau keamanan, karena tidak sangar," tuturnya.
Sebelumnya, operasi Densus 88 Anti Teror Polri di Madiun, Solo, Bogor, dan Jakarta diamankan seluruhnya 11 orang. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Suhardi Alius mengungkapkan bahwa semua orang yang ditangkap tetrkait kelompok Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia.
Pergerakan Densus untuk membukuk kelompok teroris tersebut berawal dari Madiun, Jumat (26/10/2012) malam, tepatnya di Perumahan Puri Amarta Residence Nomor B3 desa Josena, Kecamatan Taman. Di sana mereka mengamankan dua orang atas nama Agus Anton alias Thoriq dan Warso alias Kurniawan.
Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (27/10/2012) Densus 88 melakukan penangkapan secara serentak di Solo, Bogor, dan Jakarta. Di Solo, Jawa Tengah, diamankan tiga orang. Pertama, Abu Hanifah selaku pimpinan kelompok Hasmi, ia ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosong, Jebres, Solo.
Kedua, Harun, ia dibekuk di jalan Sumpah Pemuda, Dukuh Bondowoso, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.Ketiga, Pujianto alias Ari alias Ahmadun yang kedapatan membonceng Abu Hanifah saat penangkapan.
Lokasi ketiga, di Jalan Neglasari Kidul, Kelurahan Leuwimekar, Leuwiliang, diamankan dua orang atas nama Emir atau Emirat dan Zainuddin. Kemudian, Usman di Cikaret.
Terakhir di Palmerah, Jakarta Barat, awalnya diamankan dua orang atasnama Azhar dan Herman. Terakhir di Kebon Kacang dengan tersangka Narto.
Dari sejumlah lokasi penggerebekan tim Densus 88 Anti Teror Polri menemukan sejumlah bahan peledak, bom rakitan siap ledak, dan amunisi dengan berbagai kaliber.
NASIONAL POPULER
- Jokowi: Yang Kemarin Saya Kunjungi, Tidur Saja
- Kalimantan Utara Resmi Jadi Provinsi
- Politisi PD: Dahlan Iskan Jangan Sok Bersih!
- DPR akan Seret Dahlan ke KPK
- Kasus PLN Lebih Besar Dari Kasus Century
Anda sedang membaca artikel tentang
Menelusuri Jaringan Hasmi, Kelompok Terduga Teroris
Dengan url
https://hukumseo.blogspot.com/2012/10/menelusuri-jaringan-hasmi-kelompok.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Menelusuri Jaringan Hasmi, Kelompok Terduga Teroris
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Menelusuri Jaringan Hasmi, Kelompok Terduga Teroris
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar