Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Batubara, Tantangan Ketahanan Energi Serta Persoalan Sosial dan Lingkungan (Bagian-1)

Written By Unknown on Minggu, 09 November 2014 | 11.37

Tongkang pengangkut batubara lewat di sungai Mahakam, Kaltim (Agustus 2014). Foto: David Fogarty

Dari hutan Kalimantan Timur, berawal sumber bahan bakar pertumbuhan perekonomian di negara-negara Asia yang sedang berkembang: Batubara.

Penambang menggali lubang terbuka, membersihkan hutan dan lahan pertanian untuk mengambil batubara, lapisan hitam tebal dari dalam tanah, yang kemudian dihancurkan dan dimuat ke truk dan tongkang untuk dikirimkan ke Tiongkok, India, Jepang dan tujuan lainnya di Asia.

Indonesia sendiri merupakan produser batubara terkemuka dunia, menghasilkan 421 juta metrik ton tahun lalu, -menurut angka resmi pemerintah, dengan sekitar 350 juta metrik ton diantaranya diekspor untuk memenuhi permintaan energi dunia. India dan Cina adalah dua pembeli terbesar.

Dalam satu dekade terakhir, produksi batubara Indonesia telah meningkat tiga kali lipat yang membuat Indonesia menjadi negara eksportir teratas batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik, yang menghasilkan miliaran dolar dalam royalti pemerintah. Pajak batubara merupakan sumber penting pendapatan, membantu menutupi defisit anggaran berjalan sekitar 3 persen dari PDB.

Tetapi dibalik keberhasilan ini telah datang banyak permasalahan, termasuk deforestasi besar-besaran, polusi air, konflik konsesi dengan masyarakat lokal dan adat dan biaya kesehatan dari debu batubara yang muncul.

Dalam daftar di atas perlu ditambahkan masalah korupsi, penggelapan pajak, penambangan liar dan ekspor ilegal, yang besarnya hingga mencapai jutaan dolar. Industri ekstraktif batubara yang tak tekendali telah menjadi ancaman bagi dirinya sendiri, ekonomi dan lingkungan nasional dan global.

***

Sekitar setengah batubara berasal dari provinsi yang kaya dengan sumber daya alam yaitu Kalimantan Timur. Untuk membayangkan skala industri ini, anda cukup hanya berdiri di jembatan utama di pinggir sungai Mahakam, Samarinda dan melihat banyaknya tongkang yang lewat di sungai setiap beberapa menit.

Tongkang seukuran kolam renang olimpiade akan melewati aliran sungai yang berwarna kecoklatan. Tongkang ditarik oleh kapal tunda untuk dikirim ke kapal curah yang menunggu di sepanjang pantai selat Makassar. Setiap tongkang membawa sekitar 8.000 metrik ton batubara, yang diisikan dari terminal batubara yang menjulur ke pinggir sungai.  Kota Samarinda sendiri dikellilingi oleh konsesi tambang batubara dan lokasi penimbunan batubara yang terus-menerus memberi makan tongkang melalui sabuk conveyer.

Tambang terbuka PT Kitadin coal mine, yang sebagian besar dimiliki oleh perusahaan Thailand, Banpu, dekat dengan Samarinda, Kalimantan Timur (Agustus 2014). Foto: David Fogarty,

Ketahanan Energi

Ekstraksi sumber daya telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan ekspor Indonesia. Saat cadangan minyak Indonesia terus menurun, ekstraksi batubara tumbuh dan bermunculan.

"Idenya yaitu kita harus mempertimbangkan keamanan energi. Kami menganggap batubara adalah [alternatif] calon energi kami dalam waktu dekat," kata Bambang Tjahjono Setiabudi, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara di Kementerian ESDM.

Sekitar 60-an juta penduduk Indonesia tidak terhubung terhadap sumber kelistrikan dan pemerintah mendorong investasi yang cepat dalam membangun pembangkit listrik tenaga batubara untuk memperbaiki kekurangan listrik guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Seperti booming sumber daya minyak dan gas yang lalu, penebangan hutan dan pembangunan kelapa sawit, batubara dianggap sebagai sebuah solusi, dengan berbagai masalah lingkungan yang dihasilkannya sering masih dianggap sebagai masalah sekunder.

"Indonesia berada di level yang berbeda jika bicara masalah dampak lingkungan dibandingkan dengan negara lain," jelas Sacha Winzenried, penasihat senior bidang energi, utilitas dan pertambangan PwC, sebuah perusahaan jasa bisnis global.

Sebaliknya bagi kalangan LSM, sektor ekstraktif ini perlu dikekang. Mereka menunjuk ancaman dari pembakaran batubara dalam mendorong perubahan iklim. Mereka mengatakan Indonesia perlu lebih fokus pada investasi energi terbarukan dan membatasi konflik antara tambang dan masyarakat lokal, yang tanahnya semakin terancam.

Area yang dialokasikan untuk pertambangan batubara, berdasarkan pulau (sumber: diolah dari Kementerian ESDM)

Alokasi lahan untuk pertambangan batubara di propinsi-propinsi Kalimantan (sumber: diolah dari Kementerian ESDM).

Untuk membuat kejelasan terhadap sektor ini, pemerintah meminta KPK (Komisi Pemberantasan Komisi), untuk memimpin evaluasi terhadap berbagai izin pertambangan.

"Fokus kerja KPK adalah untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan menghindari kebocoran pendapatan," tutur Tjahjono. Diapun berharap hal ini akhirnya akan mendorong penegakan yang lebih baik dari peraturan lingkungan.

Dalam inisiatif lainnya, menurutnya aturan perdagangan baru yang mulai berlaku 1 Oktober ini akan menargetkan sanksi yang tegas terhadap ekspor batubara ilegal. Tjahjono berharap kedua inisiatif ini akan menyebabkan semakin ketatnya pengelolaan sektor pertambangan.

Namun, bagi kalangan LSM, kebijakan pemerintah yang diambil bisa jadi penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana menghadang berbagai masalah lingkungan dan sosial yang terjadi akibatnya maraknya pemberian ijin dan pertambangan yang ada.

"Saya pikir akan ada lebih banyak masalah karena setengah izin pertambangan selesai dalam 10 atau 15 tahun ke depan. Prediksi saya pada tahun 2020, kita akan memiliki kerusakan lingkungan yang sangat serius. Itu baru satu masalah. Juga akan ditambah dengan berbagai isu lain, seperti masalah kesehatan dan konflik lahan," papar Merah Johansyah, Koordinator Jatam Kaltim, LSM yang fokus terhadap masalah pertambangan.

Menurut data Kementerian ESDM, terdapat 3.922 ijin eksplorasi,operasi dan produksi batubara di seluruh Indonesia. Sebagian besar berada di Kalimantan dan Sumatera, yang memiliki sebagian besar cadangan batubara Indonesia. Namun, baik Pemerintah pusat dan daerah tidak memiliki sumber daya untuk secara aktif memantau dan menganalisis ijin ini.

Dari total ijin yan ada, 1.461 terdaftar sebagai lokasi tambang yang tidak clean and clear karena berbagai penyimpangan, seperti area tumpang tindih dengan konsesi pertambangan lain atau dengan konsesi pertanian.

Sebuah analisis independen terhadap ijin batubara menunjukkan jumlah perijinan batubara yang telah dikeluarkan di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 21 juta hektar pada tahun 2013, kira-kira seukuran hampir 1,9 kali luas pulau Jawa. Dari seluruh total area ini dapat disoroti bagaimana risiko konflik sosial dan kerusakan lingkungan di negara berpenduduk 250 juta orang, yang sebagian besar masyarakatnya masih bergantung pada lahan pertanian, hutan dan sungai untuk mata pencaharian mereka.

Tongkang sedang diisi batubara di terminal pengisian di pinggir sungai Mahakam (Agustus 2014). Foto: David Fogarty

Tantangan Utama

Sebagian besar masalah berasal dari tingkat kabupaten. UU otonomi daerah pada tahun 2001 memberi kabupaten kekuatan jauh lebih besar, dan ini memicu ledakan bagi ijin pertambangan. Di Kalimantan Timur misalnya, bupati telah mengeluarkan sekitar 70 persen dari semua izin pertambangan. Pemasukan dari batubara, sebagian digunakan untuk peningkatan pendapatan daerah, namun sebagian digunakan untuk pembiayaan dana kampanye ulang bupati, dan -merujuk kasus korupsi baru-baru ini, masuk ke kantong pribadi bupati dan kroninya.

"Salah satu tantangan utama bagi industri adalah koordinasi antar departemen pemerintah dan antara pemerintah pusat dan daerah, karena ini adalah salah satu kunci untuk pembangunan berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan investor," kata Winzenried di kantornya di Jakarta.

"Bupati memiliki kepentingan yang berbeda dengan pemerintah pusat, atau apakah itu lingkungan, kesehatan dan keselamatan, tingkat koordinasi tidak bekerja sebagaimana mestinya." Winzenried menambahkan bahwa kantor pertambangan pemerintah daerah sering kekurangan sumber daya, anggaran atau kemauan untuk mereformasi diri.

Kurangnya pengawasan telah menyebabkan pemerintah pusat dan daerah tidak tahu persis jumlah tambang yang memproduksi batubara di Indonesia, yang dalam hitungan kasar berkisar angka 400.

Dan tidak ada yang tahu berapa banyak batubara ilegal yang diproduksi dan diekspor. Sementara 421 juta metrik ton adalah angka produksi resmi untuk 2013, sumber lain menyebutkan bahwa produksi batubara hampir 500 juta metrik ton, dengan kelebihan 50-60 juta adalah yang disebut dengan "ekspor hilang". Pihak lain bahkan berani menyebutkan produksi ilegal yang lebih tinggi lagi.

Jumlah peruntukan lahan (dalam hektar) yang dialokasikan untuk aktivitas usaha pertambangan batubara di Indonesia. (sumber: diolah dari Kementerian ESDM)

Bekerjasama dengan BPK dan KPK, Kementerian ESDM saat ini bekerja untuk fokus pada 12 provinsi dengan angka tertinggi ijin pertambangan.

Tujuannya adalah untuk meninjau legalitas ijin, memeriksa apakah perusahaan tambang memiliki nomor identitas pajak yang valid, membayar pajak mereka secara penuh dan apakah terdapat ijin tambang tumpang tindih dengan perkebunan kelapa sawit dan konsesi pertambangan lainnya dan kawasan hutan lindung, sebuah masalah yang umum dijumpai di Indonesia.

Sampai saat ini, program ini telah menyebabkan penangguhan lebih dari 300 izin pertambangan yang dikeluarkan oleh pejabat setempat.

Aturan perdagangan baru menyatakan bahwa hanya perusahaan tambang batubara yang memiliki ijin usaha dinilai sebagai bersih dan jelas dapat mengekspor batubara. Kementerian mengeluarkan masing-masing disetujui perusahaan sertifikat, yang Kementerian Perdagangan menggunakan untuk menyetujui lisensi ekspor. Ekspor juga akan harus melalui pelabuhan yang ditunjuk.

"Upaya ini untuk mengurangi praktik pertambangan yang buruk, yang tidak aman dan non-compliant dengan aturan lingkungan. Itu berarti kita bisa menutup perusahaan-perusahaan," jelas Tjahjono.

Dia berharap aturan perdagangan baru akan berpengaruh terhadap ekspor.  Selain kebijakan pemerintah, maka harga batubara dunia yang melemah juga berdampak, dan ini akan memaksa beberapa pemain yang lebih kecil untuk menyingkir. Saat ini harga batubara ekspor telah jatuh separuhnya sejak puncaknya terjadi pada tahun 2009.

Tulisan ini bersambung ke tautan artikel ini:

http://www.mongabay.co.id/2014/10/23/persoalan-batubara-di-kaltim-peraturan-ada-penegakan-hukum-lemah-bagian-2/


Batubara, Tantangan Ketahanan Energi Serta Persoalan Sosial dan Lingkungan (Bagian-1) was first posted on October 22, 2014 at 9:05 am.

11.37 | 0 komentar | Read More

Mengapa Saya Yakin akan Kelestarian Hutan Hujan Tropis di Masa Depan?

Salah satu bentang hutan alam di TN Leuser. Foto: Rhett Butler

Pada pertengahan 1990-an saya mengunjungi lokasi hutan hujan dataran rendah di wilayah Borneo Malaysia. Beberapa kenangan terindah saya berasal saat melakukan hiking di bawah pohon-pohon tinggi, mengarungi sungai yang jernih, dan melihat satwa liar yang spektakuler, -termasuk spesies enggang dan orangutan yang terancam punah. Namun apa yang terjadi, selang beberapa bulan setelah kunjungan saya, pohon-pohon di lokasi tersebut ditebangi. Saat ini daerah itu telah berubah total menjadi kebun sawit.

Kehancuran hutan tersebut membawa saya pada sebuah pengembaraan untuk membuat Mongabay.com, sebuah situs web berita lingkungan yang sekarang telah berkembang menjadi begitu populer dan berpengaruh untuk menyuarakan kondisi hutan tropis. Selama satu setengah dekade, saya mengabdikan puluhan ribu jam untuk mengetahui penyebab hilangnya hutan tropis, termasuk terlibat dengan para ahli hutan terkemuka di seluruh dunia dan kerap berkunjung ke sejumlah hutan di seluruh dunia.

Dalam selang waktu tersebut, dan kerap disebut sebagai orang yang sering disebut "pencipta situs yang paling membuat pembaca depresi " saya terus melihat kehancuran yang luar biasa terjadi. Namun, saya tetap memiliki harapan, bahwa hutan hujan tropis dapat dilestarikan.

***

Hingga saat ini, hilangnya hutan tropis di dunia tetaplah tinggi, meski agak sedikit menurun dari rata-rata tahunan 11,3 juta hektar selama dekade sejak tahun 1990, menjadi kira-kira 9,3 juta hektar per tahun antara tahun 2009 dan 2012. Secara konsisten peringkat teratas adalah: Brasil dan Indonesia, yang keduanya memiliki tutupan hutan yang luas.

Namun tersembunyi di balik laju deforestasi yang tinggi ini, terdapat tren menjanjikan yang penting implikasinya bagi sisa hutan dunia. Hutan saat ini lebih sering dikonversi sebagai area penghasil komoditas konsumsi bagi pasar perkotaan dan perdagangan, bukan untuk memenuhi kebutuhan subsisten petani miskin yang melakukan praktik pertanian tebas-bakar. Dengan kata lain, deforestasi tropis telah beralih dari dasar tebang-karena-miskin menjadi deforestasi untuk-mencari-untung (profit-driven deforestation).

Tren ini sangat penting karena telah mengerucutkan pelaku perusakan hutan. Dua generasi yang lalu, memerangi deforestasi berarti merancang cara-cara untuk melarang warga pedesaan untuk tidak menebangi hutan untuk pertanian. Saat ini telah berubah. Strateginya adalah untuk mempersuasi pihak perusahaan dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar mengadopsi perlindungan lingkungan terhadap kerusakan.

Dalam beberapa kasus, tindakan ini telah mendorong pemasaran hijau (green product) dan memunculkan tanggung jawab perusahaan (corporate social responsibility program), yang telah mampu merubah peningkatan manajemen rantai pasokan dan efisiensi operasional yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Sejujurnya hal ini pun tidak lepas dari peran serta pengkampanye dari kelompok LSM lingkungan yang aktif mendorong penyadartahuan kepada konsumen internasional, yang menjadi target pemasaran utama dari perusahaan produsen.

Sejak tahun 2006 hasilnya luar biasa: puluhan pembeli dan penjual terbesar di dunia untuk kedelai, sawit, ternak (sapi), serta pulp dan kertas telah meletakkan komitmen kebijakan untuk tidak lagi terlibat dalam deforestasi dan berkonflik dengan masyarakat lokal/adat dalam rantai produksi mereka.

Puncaknya adalah saat Cargill yang beromzet pemasaran USD 135 miliar komoditas per tahun telah menyatakan komitmen untuk melakukan kebijakan zero deforestation untuk seluruh rantai pasokan.

Jika terdapat bahaya kemunduran atau praktik kecurangan dari komitmen yang dilakukan, terdapat tools lain untuk melakukan pemantauan dan verifikasinya. Salah satunya adalah lewat citra satelit. Sebagai contoh pemerintah Brasil dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), menjalankan kebijakan untuk meminta seluruh perusahaan untuk memberikan koordinat geografis detil dari lahan kepemilikan mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan standar lingkungan yang dibuat.

Data satelit juga terintegrasi ke dalam platform baru. Contoh terbaik adalah Global Forest Watch (GFW), sebuah proyek yang dipimpin oleh World Resources Institute (WRI) yang bekerja mengkompilasi data dari berbagai sumber untuk disajikan dalam sebuah peta. Suatu hal yang belum pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya. Dengan data ini peta mampu memperlihatkan keadaan hutan dunia, pertambahan/hilangnya tutupan pohon, aktivitas yang terjadi di konsesi kehutanan serta memantau sejarah kebakaran di suatu lokasi.

Foto aerial yang menunjukkan hutan yang sedang dikonversi menjadi perkebunan di Kalimantan. Foto: Rhett Butler

Integrasi data MODIS per dwi bulanan yang disediakan oleh NASA memungkinkan platform ini melayani sistem yang hampir nyata (a near-real-time) untuk deteksi deforestasi, mirip dengan yang dilaksanakan oleh Brasil untuk memantau laju deforestasi yang makin menurun sejak satu dekade yang lalu. Sekarang sistem tersebut telah diadopsi dan bersifat global.

Lebih mendekat ke permukaan, kemampuan teknologi juga membaik. Banyak pengamat percaya bahwa saat ini dunia berada dalam ambang revolusi drone untuk memantau hutan lewat pesawat udara kecil nir-awak. Drone dipercaya akan sangat meningkatkan deteksi terhadap deforestasi, pembalakan liar, kebakaran dan perburuan liar yang tidak tertangkap oleh satelit.

Para pengamat percaya, drone dapat melengkapi upaya yang membutuhkan tindak lanjut dari pihak berwenang seperti yang dilakukan dalam sebuah proyek percontohan di TN Chitwan, Nepal.

Di permukaan tanah penggunaan camera trap, sensor, dan perangkat mobile juga dapat digunakan sebagai alat pemantauan. Sebagai contoh, perangkat RainforestConnection, sebuah startup yang dikembangkan di California, mengembangkan sistem berbasis ponsel yang mampu "mendengarkan" suara letusan tembakan, gergaji, dan truk. Ketika suara yang mencurigakan terdeteksi, suatu sistem peringatan dini terpantau di kantor pemda, yang memungkinkan suatu tindakan cepat.

Selain itu, juga terdapat inovasi-inovasi baru terhadap analisis DNA yang memungkinkan peneliti untuk melacak produk kayu ke titik asal mereka, yang berpotensi menentukan legalitas kayu. Alat-alat ini memungkinkan ditegakkannya hukum yang berlaku, -meski tentu saja kembali "apakah terdapat kemauan politik untuk bertindak tegas?" Di masa lalu, hal ini jauh dari meyakinkan, tapi akhirnya mungkin berubah juga.

Bulan lalu lebih dari duapuluhan negara telah mengesahkan the New York Declaration on Forests, dimana mereka berjanji untuk mengurangi deforestasi hutan hingga tahun 2020 dan mengakhirinya pada tahun 2030.

Sementara di kalangan kritikus mencatat bahwa janji-janji politik tingkat tinggi tidak berarti banyak, beberapa negara benar-benar telah mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi deforestasi. Brasil contohnya. Sejak tahun 2004, negara dengan hutan tropis terluas di dunia ini, telah mengurangi deforestasi di Amazon hingga ke tingkat 80 persennya.  Di saat yang sama, produksi pertanian dan ekonomi bertumbuh secara bersama-sama. Langkah penetapan kawasan lindung baru, penegakkan aturan hukum lingkungan yang disertai langkah-langkah sektor swasta telah memainkan peran dalam penurunan tersebut.

Bahkan juga ada tanda-tanda kemajuan di Indonesia, negara paria lingkungan, yang selama dua dekade menderita akibat perusakan hutan besar-besaran. Pada tahun 2011, (mantan) presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan moratorium logging dan perkebunan izin baru di lebih dari 14 juta hektar lahan gambut dan hutan yang sebelumnya tidak dilindungi.  Disisi lain hal ini juga merupakan  upaya untuk mendorong reformasi birokrasi untuk pengelolaan hutan negara.  Upaya tersebut telah ditentang secara keras oleh para para pemegang konsesi yang bercokol di sektor kehutanan, yang secara historis telah menggunduli hutan, -yang berdampak pada masyarakat lokal/adat, dan secara historis terlibat dalam industri logging.

Tajuk dari pohon tinggi di hutan tropis. Foto: Rhett Butler

Tapi paradigma tersebut sekarang mungkin berubah. Bulan lalu, beberapa perusahaan sawit dengan operasi besar di Indonesia, Golden Agri-Resources, Cargill, dan Wilmar- secara bersama menandatangani pernyataan yang menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengadopsi kebijakan yang mendukung konservasi hutan. Asia Pulp & Paper, perusahaan lain kehutanan Indonesia telah berkomitmen melakukan nol deforestasi. Prospek ini menandakan bahwa sektor swasta di Indonesia dapat berada di ambang pergeseran monumental untuk meminta kebijakan pro-konservasi kepada pemerintah Indonesia.

Negara konsumen juga bergabung dalam pertempuran, -meski sebagian dalam rangka untuk melindungi produsen kayu dalam negeri mereka sendiri. Australia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa telah mengadopsi undang-undang yang ketat dalam pembatasan impor produk kayu dari sumber ilegal. Hukum akan menjerat para pelaku/perusahaan yang membeli produk kayu ilegal, yang membuat mereka bertanggung jawab terhadap rantai pasokan mereka. Sementara itu, Singapura telah mengesahkan undang-undang yang bertujuan untuk mengenakan denda pada perusahaan yang dianggap bertanggung jawab untuk menyebabkan kabut asap di negara tetangga, Indonesia.

Beberapa negara kecil bahkan lebih jauh ke depan. Kosta Rika merintis pengembangan pembayaran untuk jasa ekosistem (payment for ecosystem services) sejak 1990-an yang secara luas dipandang dimata dunia menempatkan negara ini sebagai pemimpin dalam pengembangan model bisnis untuk menjaga hutan tetap utuh.

Dengan demikian, negara telah bergerak dari ekonomi berbasis ekstraksi ke ekonomi berbasis jasa yang lebih menguntungkan. Meksiko telah merubah kebijakan kontrol wilayah hutan dari negara kepada kontrol masyarakat setempat, upaya ini adalah untuk melindungi hutan di daerah-daerah yang sebelumnya menderita akibat tingginya tingkat kehilangan penebangan.

Di tingkat lokal, pengakuan yang berkembang bahwa peran serta masyarakat bermain dalam mempertahankan tutupan hutan semakin bertumbuh. Penelitian yang dipublikasikan pada awal tahun ini oleh WRI dan The Rights and Resources Initiative menyimpulkan bahwa hutan yang dikelola masyarakat mengalami laju deforestasi rata-rata 11 kali lebih rendah dari lahan yang berada di luar wilayah kontrol masyarakat lokal. Secara hukum diakui bahwa jumlah hutan yang dikelola masyarakat lokal adalah 513 juta hektar atau seperdelapan dari hutan dunia.

Tahun lalu Mahkamah Konstitusi di Indonesia, lewat putusan MK 35/2012, memenangkan klaim masyarakat adat terhadap kawasan kelola mereka. Suatu keputusan yang penting karena pemerintah selama ini selalu mengeluarkan ijin bagi perusahaan logging dan perkebunan besar di lahan-lahan yang selama bergenerasi dikelola dan dikontrol oleh masyarakat lokal/adat, karena lahan tersebut dianggap berada di lahan hutan negara.

Beberapa kelompok masyarakat adat, termasuk Paiter Surui di Amazon bahkan melihat sebuah model bisnis baru yang akan memungkinkan mereka meningkatkah taraf hidup mereka lewat kompensasi jasa lingkungan lewat upaya mereka menjaga kelestarian hutan dan kawasan konservasi.

Konsep yang muncul dari pembayaran jasa ekosistem adalah sebuah perkembangan lain yang menjanjikan untuk hutan dunia. Sementara pasar untuk karbon hutan yang dilindungi di bawah PBB, Reducing Emissions from Deforestation and Degradation (REDD+) lambat terwujud, dunia mulai menyadari manfaat yang diberikan oleh ekosistem yang sehat.

Konsep kompensasi jasa ekosistem tidak terbatas pada konsep hutan karbon saja. Tetapi juga menyangkut hutan sebagai penyedia sumber air, membantu mengurangi erosi, rumah bagi keanekaragaman hayati serta berbagai layanan lainnya. Hutan primer, secara khusus semakin kian diperhatikan sebagai prioritas konservasi melalui inisiatif sertifikasi lingkungan seperti yang telah dilakukan oleh Forest Stewardship Council yang mengeluarkan mereka dari berbagai ijin eksploitasi.

Namun sementara rasa optimis mulai timbul, banyak pula tantangan yang dihadapi. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi dunia akan menjadi resiko yang meningkatkan tekanan terhadap sumberdaya bumi termasuk hutan dan ekosistemnya. Resiko nyata juga timbul dari pergeseran konsumsi global dari barat ke timur yang konsumennya belum terlalu mementingkan isu perlindungan lingkungan.

Kegagalan dalam mengatasi perubahan iklim dapat meninggalkan hutan yang rusak parah atau lebih buruk dari sebelumnya. Sebagai contoh para ilmuwan telah mendeteksi skala besar munculnya kekeringan di beberapa bagian Amazon, sebuah gambaran menakutkan dari apa yang dapat terbentang di depan.

Namun saya tetap meletakkan segenggam harap. Dalam sebuah perjalanan di bulan Mei lalu ke Indonesia saya dapat menggambarkan mengapa. Saya mengunjungi kawasan konservasi ekosistem Leuser untuk mengecek sistem real-time yang digunakan oleh Global Forest Watch. Di Leuser, – satu-satunya hutan di dunia dimana badak, orangutan, harimau dan gajah hidup di satu habitat yang sama, sistem GFW menunjukkan bintik merah muda, yang berarti deforestasi baru saja terjadi dalam beberapa bulan sebelumnya.

Bergabung dengan kami adalah kelompok LSM lokal yang menggunakan Google Maps pada ponsel mereka yang membawa kami beberapa mil dari lokasi kejadian. Kami menemukan bentang hutan yang baru saja dibersihkan secara ilegal untuk kebun sawit. Rekan-rekan LSM tersebut langsung melaporkan kasus itu pada pihak berwenang serta melakukan investigasi hubungan rantai pasokan perkebunan tersebut dengan jaringan global yang lebih luas.

Berkat komitmen nol deforestasi, pasar minyak sawit yang diproduksi dengan cara-cara merusak seperti itu cepat menyusut. Sementara itu, pendekatan investigasi yang sama dapat diterapkan oleh setiap orang di belahan dunia ini.


Mengapa Saya Yakin akan Kelestarian Hutan Hujan Tropis di Masa Depan? was first posted on November 2, 2014 at 7:06 am.

11.37 | 0 komentar | Read More

Bursa AS Ditutup Menguat di Akhir Pekan

Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup sedikit berubah pada akhir pekan ini, tertekan ketidakpastian baru pada saham perusahaan kesehatan dan hiburan Disney.

Di tengah, data payrolls Oktober yang menunjukkan penguatan ekonomi dalam menghadapi pertumbuhan global yang lesu.

Melansir laman Reuters, indeks saham S&P 500 dan Dow industrials ditutup pada rekor tertinggi dan naik untuk minggu ketiga berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 19,46 poin atau 0,11 persen menjadi 17.573,93. Sementara indeks S&P 500 naik 0,71 poin atau 0,03 persen menjadi 2.031,92 serta Nasdaq Composite turun 5.94 poin atau 0,13 persen ke 4.632,53.

Untuk minggu ini, Dow naik 1,1 persen dan S & P naik 0,7 persen, menjadi kenaikan mingguan beruntun ketiga. Nasdaq ditutup sampai 0,04 persen.

Saham perusahaan asuransi kesehatan turun tajam setelah Mahkamah Agung AS setuju untuk mendengar tantangan yang menjadi bagian penting dari hukum kesehatan Obamacare yang jika berhasil, akan membatasi ketersediaan subsidi asuransi kesehatan federal untuk jutaan orang Amerika.

"Setiap jenis perubahan dalam bagaimana hukum kesehatan ditafsirkan akan mempengaruhi saham kesehatan, mungkin asuransi pertama," kata Kim Forrest, Analis Riset Ekuitas Senior Fort Pitt Capital Group.

Tengok saja, saham UnitedHealth Group (UNH.N) turun 2,7 persen menjadi US$ 93,61. Kemudian saham operator rumah sakit Tenet Healthcare (THC.N) turun 6,5 persen menjadi US$ 47,85.

Di sisi lain, pengusaha melaporkan tambahan 214 ribu pekerjaan bulan lalu, di bawah harapan sebesar 231 ribu dalam jajak pendapat Reuters ekonom.

Tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen, terendah sejak Juli 2008, bahkan karena lebih banyak orang memasuki angkatan kerja.

"Dengan data seperti ini Federal Reserve tidak merasa terdorong untuk datang dan membantu, atau labu ekonomi terlalu panas," kata Forrest Fort Pitt Capital. (Nrm)


11.37 | 0 komentar | Read More

Menteri 'Lompat Pagar' Ingin Contoh Fililipina  

Written By Unknown on Sabtu, 08 November 2014 | 11.37

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

Kejari Tangerang Musnahkan Narkotika Senilai Rp 6 Miliar

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

Buron Tujuh Tahun Kasus Korupsi Diringkus

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

KPK Periksa Adik Ani Yudhoyono sebagai Saksi

Written By Unknown on Jumat, 07 November 2014 | 11.37

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

KPK usut kaitan Hambalang ke Yayasan Puri Cikeas

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

Kasus Hambalang, KPK Periksa Ipar SBY

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Video
  • Foto
  • Arsip
  • Terpopuler
  • Bilik Suara

11.37 | 0 komentar | Read More

Ditjen Pajak Segera Tagih Pajak Terutang Dua Perusahaan Asian Agri

Written By Unknown on Kamis, 06 November 2014 | 11.37

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Kiat Keuangan

11.37 | 0 komentar | Read More

Aussie Gautama Masuk Daftar Kandidat Kepala SKK Migas

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Kiat Keuangan

11.37 | 0 komentar | Read More

Mendagri Tjahjo Kumolo: Proyek E-KTP Tidak Berhenti, Hanya Dievaluasi

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

Pengadilan Pajak Selesaikan Sidang Banding 9 Perusahaan AAG

Written By Unknown on Rabu, 05 November 2014 | 11.37

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Kiat Keuangan

11.37 | 0 komentar | Read More

Menteri ESDM Siapkan Lima Calon Kepala SKK Migas

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Kiat Keuangan

11.37 | 0 komentar | Read More

Kasus Pencucian Uang Wawan, KPK Periksa Artis Irwansyah

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Video
  • Foto
  • Arsip
  • Terpopuler
  • Bilik Suara

11.37 | 0 komentar | Read More

Written By Unknown on Selasa, 04 November 2014 | 11.37

YkVF'0,Z&b0|ȗ|Kv+ƶ97Eg|(02n[i1wڌ5 Š! +u^OBXQj/ZuK?> W>_n㭹g0&_Fՙa֛=U/z3:`tYaLǘzn_<<Ͽڙ/|:v94&xrRp(S/&brb@hSDS\+2#'!+nCpB2P`I;GЦN %\9ۭ+-]blF-,|g^~Z9t{mgTS`;5p\zln-թH+^kJ][][ލ}Xno=mR0ԞN1z>u]7keԪ|h^Eg;b[/]gG bF6330Vkiլ&Z$1zŊ=X+'ңWj:^؁]C` :h彣As{CC*,$*WBIfb!yTГZC]YQ_nϗF|ޮ(W _o4ukZf�VmYkʲzstIxcJG)@Rbx.<ҚG[F3ƻnhj0G㓘]mh&͋MlBM!X $Tx*?x;N4لoe4$FD,n|-sK\λL@ᔺ1!: țkW7x2JMq`?."ffܳ61X[=t!KRBS8dsO&--4Uշ,׉oז|mז?ڲ-SL91;(@؀Kcc*C0#&`V֪2UNnʊ'~=neP9L=M.\ nf[uf4ʙ"6ͶJgֲ~Fu|V_9f܎-r\wBS)7MZkHI¤S:8u!JmLi+bH0OG(4*aʳ:mUf5F^_^٫40LVѴjڠ`@ 1'FG_"P?ѡȋgd3g2Nap@r0L*'j$/8;Mp:*8lYNOăD6>.X #&CKE_C`ZJ m),OzrQ'SٙzK2\O:r/Wr/W.W1M` a@sR$ܔ o'SKZ"h)5'ִr:v?7f'֕uL'z< O{%]k&Q.8ǝoϒla|frym~@$$%%*QKG.ilrb "{@=Й+`W辍AFM&Ii:qzxkzL?HО'NʪZVZ%-JrCas@X7V~*9#o\II^5f\nR7Ą^vْ\̡߯4?!n`lj uE<zbYmT+{fށ.pirKm|3"sj5v!4΢cʥ,r;XґCH@$˓ YK8@xI0K J(r؂D=ZFyÛohZfHeJ8=Q8hP#. A)M1ğI4C& CNĐ9.@}U63_i~22^!G6v̇\.&p*d\ 2_Yȹzw{7wz?,j^XnkfYozԴ^_J.5edn"[6%]!hf)\X>~R>%Tq|qǴH KZ9x}[U ;gJ;?ymd="@AZVg~7( IlQŲJ>N<ԍtcyIG˖(•)B4̽/iQ<"oA)hƒW~΃7B̈̚,Y9ϙ|׉PW|%W|%u0f#0ٺ2dHTI.ܧD)WOӎ/W+~fl/`Mf=Kӥ|ji|_+->eA@LL7n@m<H(. \xH.]4C)ʂs&WDX2)7C'%gU)"K$gP鵃LNGXb`!JR}~dCOjUɜ'g�C:t+dHH_ys:s:un;�,",SkA^ ӛthd!C0QJx!1JIJ!]etUzYV .:zΎwS?jN[4զV!o^b=Cqy618{&$Cp;ӢTTwN#,ȝS}P[ [A bvJKFAG<`v-JoL)cΝԡP'G$$A4눏D<5@T/|덼ybso>"q=yvmzKTJy_k+0BśO1 $79`ij5㆒*4\V@ E9eNU}Q_{-o.3l'ͪ۲^-WېE AzQ@%n%^ldG 5DL+#*2H4'9i37ZJpZғ<^oN20h8L>/!K ӀlMӍ,28Y?r#[oKUW`_G7ǡq8&ԙ#r"UdP*P`cnzstG&^} {؅I<.6hy=²ef?ynYS6p[}_w8|[I/l*CǍfL_^ߓ"F Xgkry@hƒQh:>A]LEq$#ova־lְRVj.HjYn2}Ap9ȟ#GX6;sbdlƌMIN r(|:Qsp>9zֻTխr52xp8:,ޖ7i}*؜/Jt1xLz~<4$E8ށAq(n& Ar`lsFlqNons3~>K,<+GU1bҾKx?%hXCt3 E%`&Q@) ukֽƿVO^K=.#Uv*Z|R۔dz\a*(؉t~i~<|{xAFE8""b3$,xBTq@Q )&QQf ZZvޤ-*C]͙5}ݧr׶fѬzF͏UW`H#)D?@$ZZt^4Ă3/06V6:R P5kjUWדޅ~}yұZn 4zQh]zRΒ#DҭdJRhph9Y*@.w@#0jvp+Nɡ<*l?|ځ KtIhc@~

]r8-VHQxK=/(3EH\^(u~w8/ϲrt.RęaLl$@:rBhEu0ܵ~ى <醭39egE~T z^P|: IN\sYloD\ph`ӥx;^_ ^$'vq"'-bG[<pkM#=RV^?z‚;ffocF:fVȅw'[VEm5WA'sPpM8p '|do%$޹E ކ[`aCwfGlt{FRI|3/X@Y`S3!%mx?J;0DbE_`b/>۾OP|PT5Z/6 aЛ$dD%̉V,>N%ߛwvR1>USԿ旑G׽ʿ͋o7k[[)%!P#Px#.Gԭ?jWtV5eS{MQkrV!cnF@ ppӀ;Dևb6Ѫ&~K鈔(vDkl#M݈ ]Gmho\:tĉ-7c£aL}ބـC#a1GeMk5UBԿb8GRq@ԑMU< CLh:֝1JW<ޥFtް(tqEUnr}xƦ}RsLɲD2&|n8p1N&d('!؍bY[6%Q0cǡ{+vk1"a )1`D>P. ϖtH:8r|B:(v*%Q|2Hq$su<7bn4gFhլ4$~J#b_V`V`}kDSGDg;,!艁FBG'sh&ҐfΧzmHT!$EjQړ،yx9qS+7趕pijE+kUpxK,64!EBQb{߁19P I]F hQ,!Cnm93%vdv/{Љo#\/"RP{'S_^BtV


11.37 | 0 komentar | Read More

Sebulan Ditahan KPK Gubernur Riau Annas Maamun Tetap Terima Gaji

Written By Unknown on Senin, 03 November 2014 | 11.37

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

Ahok: Pelantikan Saya Tak Perlu Persetujuan DPRD

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Video
  • Foto
  • Arsip
  • Terpopuler
  • Bilik Suara

11.37 | 0 komentar | Read More

Manajemen Sampoerna Diminta Tanggung Jawab Soal Pekerja Asing

Buntut pemecatan ribuan pekerja PT HM Sampoerna (HMS) berbuntut panjang. Seiring itu, aparat kepolisian daerah Jawa Timur menemukan tiga tenaga kerja asing (TKA) asal Italia dan Australia yang ditengarai bekerja ilegal di perusahaan ini.

Terkait ini, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar meminta Polda Jatim tidak hanya memproses hukum tiga TKA itu. Polisi dinilai harus meminta pertanggungjawaban kepada manajemen perusahaan itu, terutama Direktur utama PT HMS.

"Karena PT HMS melanggar Pasal 185 jo Pasal 42 Ayat 1 UU Ketenagakerjaan," ujar Timboel di Jakarta dalam keterangan pers, Senin (3/11/2014). 

Seperti diketahui, ketiga pekerja asing itu sedang menjalani pemeriksaan di markas Polda Jatim. Mereka dijerat Pasal 185 jo Pasal 42 Ayat 1 UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 

Timboel juga meminta kepolisian menggelar investigasi ke seluruh tempat kerja milik Sampoerna di Jawa Timur, terkait penemuan tenaga kerja asing itu.

Seperti diketahui, pada April silam, Sampoerna memutus hubungan kerja 2.700 pekerja di pabriknya di Lumajang dan Jember. 

"Kami mendesak polri agar melakukan investigasi penggunaan pekerja asing di pabrik-pabrik maupun kantor-kantor HMS di seluruh Indonesia," tegas dia.

Timboel melanjutkan, investigasi ini juga dilakukan ke perusahaan-perusahaan lainnya terutama perusahaan yang dimiliki asing.

Polda Jatim harus transparan dalam mengusut kasus ini dan kejadian ini harus segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur karena sudah jelas terjadinya pelanggaran UU Ketenagakerjaan.

"Pihak Polri harus mengawasi dan memonitor proses penyelesaian kejadian ini," tukas dia.

Pada akhir Oktober lalu, polisi menemukan beberapa pekerja asing yang bekerja di Sampoerna. Namun, dari konfirmasi perusahaan tidak bisa menunjukkan dokumen IMTA (Izin memperkerjakan tenaga asing) dari Kementerian Tenaga Kerja.(Nrm)


11.37 | 0 komentar | Read More

Wajah Kelam Wakil Rakyat di DPR

Written By Unknown on Minggu, 02 November 2014 | 11.37

Mau dibawa kemana rakyat jika legislatif saja masih terus berseteru. Adu kuat, saling jegal, hingga membentuk DPR tandingan. Begitulah wajah wakil rakyat yang baru.

Baru genap 1 bulan menjalani pelantikan yang telah menguras dana sebesar Rp 16 miliar lebih, nyatanya bukan sibuk memperbaiki citra DPR, malah kian mempertontonkan perilaku yang memalukan.

Beberapa kali sidang Paripurna berlangsung, selalu diakhiri perdebatan sengit hingga ricuh. Tingkah polah para anggota dewan yang setiap bulannya dibayar rakyat makin mengecewakan. Kegaduhan politik yang tak kunjung usai ini membuat kinerja sang anggota dewan dipertanyakan.

Lalu apa komentar warga tentang DPR tandingan ini?

"Sebenernya boleh-boleh saja sebegai pengktirik. tetapi jangan menganggap mereka mempunyai kekuasaan, karena pada masa lalu kita tahu kalau di Orde Baru kita bikin DPR tandingan ditangkap," ujar praktisi visual Jay Subiakto.

Komentar lainnya bahkan harus membuat MA (Mahkamah Agung) tandingan sebelum membuat DPR tandingan, karena yang melantik DPR tandingan adalah MA.

Nah bagaimana selengkapnya komentar mereka? Saksikan dalam tayangan Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (2/1/2014), di bawah ini.


11.37 | 0 komentar | Read More

Bachtiar Chamsyah: PPP SDA Patuh Konstitusi

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

Ingin buktikan pasangan selingkuh, detektif swasta ahlinya

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
    • Video
    • Foto
    • Arsip
    • Terpopuler
    • Bilik Suara
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Politik
  • Kriminal
  • Hukum
  • Nusantara
  • Kotakita

11.37 | 0 komentar | Read More

KPK Minta Eks Menteri di Era SBY Laporkan Kekayaan

Written By Unknown on Sabtu, 01 November 2014 | 11.38

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Video
  • Foto
  • Arsip
  • Terpopuler
  • Bilik Suara

11.38 | 0 komentar | Read More

FOTO: Gubernur Ahok Datangi KPK

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Dapatkan aplikasi Yahoo Mail baru
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Video
  • Foto
  • Arsip
  • Terpopuler
  • Bilik Suara

11.38 | 0 komentar | Read More

PKS: DPR Tandingan Bikin Kabinet Jokowi Cacat Hukum

Lewati untuk mencari.
  • Pengguna Baru? Daftar
  • Sign In
  • Bantuan
Jadikan Yahoo Layar Awal Anda
  • Mail
    • Yahoo

  • Awal
  • Nasional
    • Politik
    • Kriminal
    • Hukum
    • Nusantara
    • Kotakita
  • Internasional
  • Bisnis
    • Kiat Keuangan
  • Teknologi
    • Yang Canggih
    • Technostorm
    • Tekno60
  • Blog
    • Jagat Pintar
    • Newsroom Blog
  • Travel
    • Dalam negeri
    • Luar negeri
    • Berita wisata
    • Kiat
    • Galeri
    • Selalu Lebih Seru
  • Gaya Hidup
    • Rumah
    • Sahabat Bumi
  • Otomotif
  • Video
  • Foto
  • Arsip
  • Terpopuler
  • Bilik Suara

11.38 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger