Laporan Wartawan Tribun Medan, Eris Estrada Sembiring
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Ratusan warga dari berbagai daerah berhasil mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari Pemprov Sumut setelah sempat meneriakkan nama mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin di kediaman Gubernur Sumut, Jumat (9/8/2013) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sekitar 200-an warga yang terdiri orangtua yang membawa anaknya, mengaku datang dari Medan, Binjai, hingga Langkat berhasil mendapatkan amplop berisi Rp 50 ribu yang dibagikan staf Pemprov Sumut.
Sebelum teriakan Syamsul menggema, Satpol PP yang menjaga open house di rumah dinas Gubernur Sumut, tak menggubris teriakan warga antre di pintu masuk. Tanpa dikomandoi, mereka terlihat "ngotot" menyuruh agar satpol PP yang berjaga di depan pintu agar meminta Gatot keluar dan menemui mereka.
"Panggil Pak Gatot kemari. Kami sudah dari pagi di sini, masa tidak dikasih THR? Pengertian lah sedikit," teriak mereka.
Tak hanya ibu-ibu yang berteriak menuntut THR, puluhan anak kecil yang berdiri di bagian depan juga ikut berteriak. Aksi mereka ini menjadi perhatian para tamu undangan yang memadati rumah dinas Gatot.
Tak sedikit dari mereka yang ikut mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya. Beberapa staf Gatot dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) menemui para warga yang menuntut THR tersebut.
Meski dijelaskan bahwa tidak ada pembagian THR, namun warga bersikeras dan menuntut agar THR segera diberikan meskipun hanya sekadar untuk ongkos pulang ke rumah. Melihat tuntutannya tidak digubris dan malah disuruh pulang ke rumah masing-masing, warga tidak terima dan semakin lantang berteriak.
Kali ini tidak nama Gatot lagi yang mereka teriakkan, namun nama Syamsul Arifin, tandem Gatot di Pemilihan Gubernur Sumut 2008 yang saat ini menjadi pesakitan di LP Sukamiskin.
"Syamsul, Syamsul, Syamsul..!," teriak mereka serentak. Semakin diminta tenang, semakin kuat mereka menyebut nama mantan Gubernur Sumut yang dikenal kerap membagi-bagi THR tersebut.
Akhirnya Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Sumut, Jumsadi Damanik, keluar dari pintu depan rumah dinas Gatot. Ia lalu menginstruksikan Satpol PP memerintahkan warga berbaris rapi menuju pintu gerbang sebelah kanan rumah dinas.
"Ya, ya, akan segera dibagikan," katanya.
Ratusan warga sontak langsung berbalik arah setengah berlari menuju pintu gerbang rumah dinas. Tepat di depan pintu gerbang mereka berhenti lalu berdesakan tanpa berbaris rapi. Melihat situasi tersebut, anggota Satpol PP kemudian meminta agar para anak kecil yang ikut berbaris agar keluar dari pintu gerbang demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan akibat terhimpit orang dewasa yang berdesakan.
Lalu datanglah seorang staf berbaju batik yang membawa beberapa kotak amplop putih. Satu per satu para warga diberikan amplop lalu dipersilakan keluar dari pintu gerbang.
Seorang ibu, Nurleli, langsung bergegas lari menemui anaknya dan membuka amplop tersebut. Ada selembar uang Rp 50 ribu di dalamnya.
"Horee... Akhirnya dapat juga. Harusnya anak saya juga dapat lah. Minimal Rp 5.000. Kasihan mereka kan dari pagi juga disini," katanya sambil mengibas-ngibaskan uang berwarna biru yang bergambar Gusti Ngurah Rai tersebut.
Pembagian uang THR akhirnya selesai sekitar pukul 18.00 WIB. Namun masih ada saja belasan warga yang mengaku belum mendapatkan THR.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadiri Open House Presiden di Istana Negara
Said: Buruh Outsourcing Menangis Jelang Lebaran
"Open House" Tahanan KPK